assalamu'alaikum….! “ seru Zulaikho menyapa seisi rumah kontrak yang selama ini ia tempati bersama enam rekan satu kampus dengannya.
Waalaikum salam wr.wb….! “ jawab mbak mey satu dari rekan rekannya yang merupakan orang tertua diantara mereka.
“ sampean itu lo enduk, kok kebiasaan salam dengan di singkat begitu” ungkap mbak mey sedikit manasehati dengan logat jawanya yang khas.
“ he…he…he..! “ Zulaikhah hanya bisa meringis menahan malu.
“ akhir akhir ini mbak perhatikan sampean kok sibuk banget toh enduk, mpe jarang main ke kamar mbak” tanyanya pada zulaikhah yang akrab di panggil enduk itu.
“ ya mbak mey, zi memang akhir akhir ini sibuk, mau ngejar target, biar bisa presentasi akhir bulan ini. Do’ain ya mbak!” terang Zulaikhoh yang lebih suka dipanggil dengan zi nama kesayangannya.
“ insyaallah enduk, mbak mey selalu doa’kan “ jawab mbak mey optimis.
“ akhirnya… hampir keturutan cita citamu enduk, jadi physiciater “ ungkapnya pada zi..
“ ia sih kalau ijazah tertulisnya, tapi nggak janji bakal di akui masyarakat mbak, apalgi masih sekedar jebolan SI kaya’ saya nanti, lain kalau sudah profesor baru terakreditasi.
Tapi yang pasti mbak, paling tidak sehabis zi empat tahun menekuni ilmu physicology ini mbak, sedikit banyak zi dah dapat bekal, argument argument untuk meyakinkan ortu zi, sanak family juga para kerabat dekat yang telah meyakini bahwa kematian saudara kembar zi lima tahun silam, bukan karena ulah dukun santet, jampi jampi dan sejenisnya seperti yang mereka sangkakan, melainkan meninggalnya adalah meninggal secara wajar, semata mata karena dia dia menderita stres tekanan jiwa dan sakit mental”.
“ mbak setuju dengan zi, tapi hati hati menyampaikannya jangan terus kamu sok kementar di hadapan beliau beliau nanti, memang problem satu ini PR kita semua. Masyarakat kita msih enggan tuk menghapus kepercayaan pada klinik klinik seperti itu, dan ketika kita anjurkan mereka untuk menempuh pengobatan medis yang wajar, pergi ke rumah sakit atau dokter ahlinya juga masih sangat sulit. Tapi memang pantas kalau mereka lebih memilih dengan cara cara itu, sebab biayanya mmang jauh lebih miring di bandingklan ketika harus berobat ke rumah sakit atau dokter.”
“ memang mbak, sangat disayangkan sekali, Negara kita yang terkenal gemahripah loh jenawi , namun pemenuhan kesehatan murah masih aja belum tercapai. Harusnya ini PR nomor satu tuh buat pemerintah kita yang di atas sana. Gimana mau maju Negara ini kalau SDMnya aja sakit sakitan.”
“ mbak dukung zi”.
“ iya dah mbak, zi pamit balik ke kamar dulu, gerah banget pingin cepet cepet mandi,” pinta Zi sopan.
”Ya dah mandi sana, jangan lupa istirahat yang banyak yah, jangan mentang-mentang sibuk sampai kelupaan makan dan tidur lagi,” mbak Mey mengingatkan.
”Beres Mbak! Duluan ya, mikum…”
Zi pun berlalu dan Mbak May hanya bisa menggelang-gelengkan kepalanya sembari berkata , ”Anak-anak sekarang dah pada idealis-idealis pemikirannya, tapi mikum-mikum ituloh, wong salam yang intinya mendoakan kok malah disingkat-singkat.
Selesai mandi si Zi segara meraih kembali kursi belajarnya dengan kertas-kertas bertumpukan di atas mejanya yang seolah mereka telah menanti-nantikan kedatangannya.
Dah malem udara masih tetep panas juga. Ini baru tahun 2008, bagaimana dua puluh tahun mendatanng, Bandung bakal jadi lautan api lagi kayaknya … hi hi na’udzhubillah. Memang manusia tidak akan pernah ada puasnya membangun terus maunya, ada lingkungan mereka gak mereka perhatikan. “ ah mending bikin jus aja deh, terus nyicil baca baca tulisan plus interviewku sama dosen juga sama teman temantentang pengalaman cinta dimasa remaja mereka, kaya’nya seru, ungkapnya.
Sebuah ungkapan cinta sang benalu…dalam penantian ilalang rindu.
Baginya mencintai adalah proses memahami dan merekan. Mungkin
Itu terlalu sederhana untuk pengungkapan makna cinta. sebab, cinta bagi
Banyak orang adalah kesetiaan, setia beerarti menyertai selamanya. Lalu
Apakah harus memiliki selamanya ? ia rasa gak perlu cukup dengan merasa
cinta hadirlah cinta itu.
Memenjara cinta baginya adalah membunuh kemerdekaan. Cinta adlah
Awan yang mengembara bebas untuk singgah semaunya dimana saja.
Sebagaimana bunga diantara dedaunan yang menguncup awalnya
kemudian bersemi mekar dan mewangi. Tak perlu memetiknya untuk
dapat mengungkapkanperasaan cinta pada bunga. Dengan menciumi semerbak
harum wanginya, memandangi indah bentuk dan warnanya yang mempesona,
itu cukup. untuk apa? Kalau kemudian bunga itu menjadi layu, berpisah dari tangkainya
terpisahkan dari kesegaran dedaunannya, terenggut kebebasannya, jika sesudah itu ia
paling paling di buang begitu saja. Membuang cinta? Tidak.
Memang, memang cinta yang cukup untuk cinta . ya hanya cinta mencintai cinta.
Sebagaimana ciintaku kini padaNya yang Maha Pencinta.
Khurnain, mahasiswi UNPAD bandung 98-99
“ wao..teh Ain, gak kusangka, beliau juga pandai merangkai kata. Tapi, masak ia sih the Ain yang sebaik beliau, akademisnya oke, agamanya kuat, komunikatif dah gitu cantik lagi, cintanya pernah gak kesampaian, atau malah pernah di hianati. Siapa gerangan cowoknya itu, sesempurna apa dia? Tanya Zi dalamhati, dengan nada heran gak percaya akan apa yang pernah di alami satu kakak kelasnya yang sekaligus merupakan guru ngajinya. Darinya ia banyak belajar ilmu ilmu agama dank arena bertemu dengannya ia semakin termotivasi untuk lebih memperdalam kandungan alqur’an terutama setelah mendengar penuturannyayang ia peroleh dari saah satu dosen terpavoritnya bahwa semua kiat penyembuhan segala penyakit baik baik penyakit jasmani maupun jiwa, tekanan mental dan pikiran sudah tidak bisa di tempuh, maka satu satunya cara adalah di perdengarkan padanya kalam kalam Allah yang mu’jizatnya belum dan tidak akan tertandingi.
“ ehem…ehem, gi ngayal tentang pa sih , mpe ada orang masuk gak ketahuan”. Seru mbak mey mengagetkan.
“ eh.. ada mbak mey,.. he… gak ngayalin apa apa kok, lagi terheran aja sama tulisan the Ain
“ teh Ain ustadzah ngajimu itu ndok? “ Tanya mbak Mey, seolah teringatkan dengan sesosok perempuan yang pernah ia kenal.
“ giimana kabar sekarang beliau? kapan kamu ketemu lagi, salam mbak buat beliau?”
“ Alhamdulillah, beliau baik mbak. Insya allah kamis sore minggu ini Zi ada jadwal ngaji qur’an sama beliau. Insya allah Zi sampaikan.”
“ mbak mey, Zi boleh Tanya gk?
“ boleh “
Mbak Mey percaya gak sama keadilan tuhan? Soalnya Zi masih sering nemuin orang orang yang di mata Zi mereka itu sangat baik, akhlaknya terpuji, sholehah, yah seperti teh Ain lah contohnya, tapi masih ada yang menyakitinya. Terus tentang cinta atau jodoh naeh, menurut pendapat Zi, orang sebaik the Ain seharusnya mendapat suami yang gak jauh dari teh Ain, ko mlah sebaliknya bukannya allah telah berfirman : “ orang baik itu untuk orang baik “, terus dimana dong keadilan tuhan?.
“ ehh kamu tu enduk hati hati kalau ngomong. Iya, mbak sangat percaya tok, sama keadilan gusti Allah. Jangan kamu suka menghukumi sesuatu itu dari satu sisi saja. Siapa tahu mungkiin dengan cobaan cobaan itu malah menjadikannya lebih dekat dengan gudti allah. Kalau jodoh itu kan sudah menjadi kuasa allah, dan mbak juga sangat percaya dengan janjinya gusti allah , kalau orang baik itu juga imsya allah akan mendapat orang baik pula. Kalau mungkin terjadi disana yang namanya hianat, ganti istri, itu masalah hatinya manusia, bukan pada masalah keadilan tuhan. Kan gusti allah memang menjadikan hati kita dan disipatinya dengan qolab, yang artinya selalu berbolak balik. Maka itu kanjeng nabi saw sudah mengajarkan kepada kita agar selalu berdo’a supaya hati kita di tetapkan pada agamaNya yang sempurna, “ dan tidak mudah berbolak balik”.
“ udah kamu istirahat dulu aja, biar pikiran kamu gak kemana mana “.
“ eh tapi enduk.. kamu sendiri kapan menikah ? “ Tanya mbak mey”
“ wah … belum siap dan masih khawatir kalau nanti dapat suami yang nggak baik, apalagi kemarin waktu browsing dapat worning lagi bunyinya gini mbak.
“ waspadalah wahai kaum wanita ( istri ) ! “
Di zaman sekarang ini banyak kaum laki laki yang bercita cita untuk beristri lebih dari satu. Hati hatilah ! “ gitu mbak, kan nggak mau di madu. “
Kamu itu enduk, khawatirnya ya khawatir tapi jangan terlalu. Kalau mau pingin tahu seperti apa calon suamimu nanti, kamu pun sekarang sudah bisa ketahui sebenarnya”
“ caranya? “ Tanya semangat!”
Sekarang kamu ngaca dengan diri kamu. Kalau kamu sudah merasa beragama dengan baik, bakti kamu pada orang tua juga baik, insya allah calon yang di tetapkan gusti allah buat kamu nantinya yang gak jauh dari karekter dan kebiasaanmu. Kalau kebetulan kok jauh berbeda, percayalah kalau di balik semua itu pasti ada hikmahnya. Mungkin dengan begitu kamu jadi tahu kekuranganmu yang harus di sempurnakan.
“ kalau masalah di madu… memangnya mbak mau? “ Tanya ZI menantang “
“ memang wanita cendrung egois. Dan anak seumuran kamu masih cendrung berpikir Idealis.”
“ coba enduk bayangkan, kalau dalam islam nggak di syariatkan di perbolehkan istri lebih dari satu, akan menjadi sangat banyak sekali para wanita yang tidak akan mencicipi surga dunia. Bayangkan sekarang perbandingan kaum lelaki dan wanita saja 1 : 8, gimana lo, 20 tahun mendatang”
“ berarti mbak mau di poligami?”
“ bukan berearti begitu, beraharap sih ya semoga itu nggak terjadi, tapi kalaupun ia, ya tawakkal sama gusti sing kuasa ing atasi atase hati kawulo tu”
“ apa itu mbak? ZI nggak paham “
“ itu artinya bertawakkal dan sabar… enduk. Buah kesabaran itu manis. “
“ dah tidur, istirahat dulu kamu, besok bangun kesiangan lagi.”
Keesokan harinya dengan semangat baru Zi bergegas menuju bundaran KAA yang lumayan jauh dari kontrkannya. Kali ini ia tidak mengendarai sepeda motornya, ia lebih memilih naik bis Damri ber AC yang beroprasi menuju lokasi itu. Bus yang ia nantikan tak lama kemudian tiba, seketika ia masuk, terlihat bangku bangku bus masih kosong penumpang, namun begitu ia lebih memilih untuk mendekati seorang wanita yang duduk di deretan bangku ke -2 berkerudung biru muda di dekat jendela, yang ia yakini wanita itu bukan orang lain yang masih asing yang ia kenal sebelumnya
“ assalamualaikum” sapanya sopan”
“ waalaikum salam wr.wb. eh Zi “ jawab beliau seolah terkagetkan.
“ apakabar? Tumben ngebis , kemana motornya? Rusak,” Tanyanya heran”
“ kabar baik the, motor nggak rusak, tapi ini memang sengaja the, khawatir hari ini udara bandung akan semakin panas, yah macet macet dikit nggak jadi masalah, agar sulit tetap putih dan cerah, he…he… jawab Zi dengan sedikit canda riuhnya.
“ teh, tumben Busnya jam segini masih kosong, biasanya penuh desak desakan ? Tanya nya heran.
“ awalnya teteh juga heran, tapi keheranan teteh terjawab setelah membaca Koran pagi ini… cob abaca!” serunya pada Zi.
“ masya allah!. Kalau gini caranya bisa jadi kemarin menjadi hari terakhir Zi naik sepeda motor deh!”
“ maksudnya Zi”
“ iya the… gimana mau menikmati naik sepeda motor lagi kalau beli bensin aja Rp 10.000/liter, uaaah…bener bener pemerintahan sekarang ini!” ungkapnya kesel.
“ iya itu kan tugas utamamu sebagai mahasiswa, unjuk rasa dan demontrasi, perjuangkan nasib masyarakat kita Zi! Suarakan jiwa jisa edialis kalian mumpung kalian masih pada muda.
“ ooo yaaa… ngucapin kata muda, jadi ingat tema yang kamu ambil kemarin waktu interfiew. Boleh tau Zi, kok yang di ambil temanya tentang pengalaman cinta di masa muda/ remaja, kenapa?”
“ ooh tema itu teh.. gak tau juga, Zi juga heran ketika Zi mengajukan tema yang berbau social, problem belajar, rumah tangga, masyarakat, dosen pembimbing Zi gak menerima, giliran Zi mengajukan tema cinta ini, beliau lansung meng Acc”
“ wah .. dosen kamu gaul dong! “ seru teh ain.
“ kurang lebih begitu, tapi setelah Zi teliti, berdasarkan penelitian terkini, di nyatakan factor terbesar penyebab stresnya kaum muda sekarang 95% problem cinta. 72 % mikirin masa depan, terus 50% materi biaya kuliah, 25% karena ujian” jawab Zi meyakinkan.
“ aaah.. masak iya sih Zi, valid nggak tuh sumber datanya?” Tanya teh Ain meragukan.
“ bisa di jamin teh” jawab Zi penuh keyakinan.
“ kalau boleh tau teteh mau pergi kemana? , ke kampus? “ Tanya Zi”
“ nggak, kebetulan hari ini nggak ngampus. Ini mau menghadiri acara seminar yang di gelar di bundaran Kaa siang ini.”
“ seminar bedah buku bestseller tentang wanita mulimah itu?”
“ loh, kamu tau juga? “
“ lah ini juga mau kesan teh!”
“ nggak salah denger teteh, Zi mau menghadir seminar itu. “ Tanya heran sedikit meragukan.
“ yah teteh, masak gak percaya, beneren teh! “ ungkapnya meyakinkan.
“ bukan begitu Zi, soalnya teteh perhatikan, sekarang itu jarang sekali mahasiswa yang mau menghadiri acara seminar. Lain halnya kalau ada acara demo atau unjuk rasa, nggak ada yang ketinggalan.”
“ he..he..teteh memang bener, jadi tersinggung!”
“ tapi teh kali ini seminarnya lain.”
“ lainnya ?”
“ iya, karena di samping temanya temanya mengupas buku yang bestseller, penulisnya pun bener bener terakui hebat, beliau bisa mensihir para pembaca dengan rangkaian kata katanya, menyulap yang sudah sangat biasa bagi kita menjadi luar biasa. Dan satu lagi teh, doorprize hadirnyakan dapat bukunya dengan Cuma Cuma. Itu dia, kantong mahasiswa keseringan kangkernya, jadi jatah beli buku sampai nggak terlist jadinya. He….he…. kan lumayan teh!’’
“ ooo memangnya kamu itu, tapi memang bener, penulis penulis seperti beliaulah yang saat ini kaum muslimin butuhkan, jadi buku buku yang berbau agama tidak membosankan lagi, majalah majalah islami bisa jadi paforit pasaran” ungkapnya penuh harap.”
“ bus Damri ber AC itu terus melaju, mesti panas mentari mulai membakar, namun dia tetap bertahan membawa penumpang hingga tujuan. Penuh sesaknya jalan pun tak menjadi rintangan, yang pasti hanya satu yang menjadi impian, keselamatan penumpang. Itu yang di utamakan.
Zahrotus Saidah
Cinta benalu …. Ilalang Rindu
20 Agu 2008
Posted by kkmi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar