Di balik kain putih yang jadi simbol kesucian
terselip coretan tinta hitam yang menjadi ciri insani
pancaran cahaya permata menuju arah lembah kegelapan
membuka rahasia dinding-dinding kepalsuan diri.
Ya Allah...
dimanakah cahaya-Mu
dari sini kuletakkan dua kakiku di rumah-Mu
ku tundukkan kepalaku di hadapan-Mu
ku berkiblat dimana Engkau memanggilku
ku merasa rindu ingin bertemu dengan –Mu
Ya Allah...
dimanakah cahaya Mu
Ku berlutut di hadapan-Mu dengan pakain ini
ku bersimpuh tuk mengharap ridhoMu
ku teteskan air mata di rumah yang suci
tuk menjadi saksi taubatku padaMu
Ya Allah...
Dimanakah cahaya-Mu
Engkau memanggilku dengan ayat-ayat-Mu
Tuk hadir di rumah-Mu yang suci ini
Engkau mengutus para utusan-Mu
Tuk menaburkan cahaya ilahi
yang dapat membawa pada jalan yang diridhoi
ya Allah...
dimanakah cahaya-Mu
ku ingin merasa takut dengan azabMu
ku ingin jadi hamba yang selalu di sampingMu
karena aku tak sanggup menahan api nerakaMu
ya Allah...
uluran tangan-Mu selalu di hatiku.
Oleh :l4_tansa_nie@yahoo.com
Dimanakah Cahaya-Mu
21 Agu 2008
Posted by kkmi
Labels:
sastra
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar