Tripoli_ Hari ini Libya memulai hari raya Idul Fitri 1431 H. Meski berbeda dengan mayoritas muslim di negara-negara lain, pemerintah Libya secara resmi telah menetapkan hari raya ini sejak kemarin malam (8/9).
Mengikuti pemerintah, sekitar pukul 07.30 pagi tadi (9/9), Jam'iyah serta pihak kampus KDI menggelar sholat Ied di masjid kampus. Tak ketinggalan, mahasiswa Indonesia yang berada disini pun berbondong-bondong bersama jama'ah yang lain memadati areal masjid.
Usai shalat Ied, mahasiswa Indonesia melalui KKMI menggelar silaturrahim dan halal bi halal bagi semua anggotanya di kampus. Acara yang dipandu oleh Sdr. Muammar Qaddafi ini dihadiri hampir oleh semua mahasiswa Indoensia yang berada di kampus.
Dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-qur'an oleh Sdr. M. Sahirul Alim, acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Presiden KKMI, M. Miftahur Risal dan beberapa perwakilan anggota yang lain. Meski terbilang sederhana, acara berjalan sangat lancar, penuh keceriaan, kehangatan dan rasa kekeluargaan. Usai doa, hidangan siomay spesial menjadi penutup acara spesial di hari spesial ini.
Teks Pidato Presiden KKMI:
Bismillahirrohmanirrohim
Asslamu’alaikum Wr. Wb.
Terlebih dahulu saya ingin mengucapakan selamat hari raya Idul Fitri 1431 H bagi segenap anggota KKMI yang hadir di acara silaturohmi ini maupun yang tidak hadir. Semoga hari ini adalah hari yang membawa keberkahan bagi kita semua. Amin
Saudara/i ku seiman, sebangsa, sekeluarga dan seorganisasi.
Dalam kesempatan yang berbahagia ini saya ingin menyampaikan beberapa hal yang saya anggap penting untuk sesegara mungkin disampaikan. Karena sekarang ini kita sedang didera oleh permasalahan yang membutuhkan penyelesaian secara fundamental dan cepat. Fundamental saja tidak cukup, cepat saja juga tidak cukup. Dua-duanya harus tercakup dalam sebuah pengertian bahwa usaha penyelesaian ini harus cepat dan tidak melupakan inti pokok/akar masalh persoalan.
Pertama saya ingin menyampaikan bahwa Idul Fitri ini adalah satu dari sekian banyak ritual religi keislaman yang terkadang hanya dimaknai sebagai seremonial dan simbolik. Kesibukan membuat makanan, mudik, takbiran bersama, halal bi halal adalah kegiatan normatif yang berlangsung setiap tahun. Betapa besarpun kegiatan tersebut semuanya hanya bernilai simbolik.
Yang membuat hari Raya ini tidak hanya bersifat simbolik adalah apabila kita sebagai umat muslim memanfaatkan momentum ini untuk menata ulang hal-hal yang masih kurang beres. Memaksimalkan hari ini sebagai ajakan untuk kembali kepada pokok-pokok nilai ajaran kemanusiaan dan keagamaan.
Berbicara dalam kacamata Islam, hal itu berarti mengharuskan kita untuk menyantuni fakir miskin, memberantas kebodohan, dan menyebarkan kedamaian semaksimal mungkin, dan seterusnya. Hal-hal pokok itulah yang ditekankan dalam Islam.
Selanjutnya, berbicara dalam kacamata organisasi, maka ada hal pokok yang harus direfresh kembali bertepatan dengan momentum kasih sayang Idul Fitri ini, yaitu : Pengukuhan Kembali Aspek Kekeluargaan dalam Tubuh Organisasi. KKMI yang terselip lafadz "keluarga" di tengah-tengah rangkaian namanya harus benar-benar kita posisikan sebagai al usroh yang mengayomi seluruh anggota keluarganya. Di sini nampaknya kita harus mengartikan lafadz "keluarga" tersebut sesuai dengan konteks keorganisasian.
Saudara/i seiman, sebangsa, seorganisasi...
Dalam beberapa hal, KKMI telah benar-benar tampil layaknya sebuah organisasi pada umumnya. Adanya AD/ART, sistem kepemimpinan yang jelas, program kerja yang rapi, kaderisasi yang normal, dan anggota yang terus berkembang adalah bukti eksistensi KKMI. Ditambah lagi hubungan baik dengan KBRI membuat organisasi ini layak disandingkan dengan organisasi kemahasiswaan lainnya. Alhamdulillah.
Namun, sebagai sebuah keluarga, KKMI belum mencapai derajat keluarga "sakinah" layaknya impian semua keluarga ideal. Program maupun kegiatan yang dilaksanakan meskipun mengalami perkembangan akan bernasib “tanpa nilai” apabila aspek kekeluargaan tidak dirasakan. Kekeluargaan yang saya maksud adalah dengan adanya rasa memiliki terhadap organisasi berikut produk-produknya, dan tentu saja dengan berbagi suka maupun duka, peluang dan hambatan, kekuatan dan kekurangan. Sehingga dengan hal tersebut, antara satu dan yang lainnya bisa saling melengkapi.
Saudara/saudariku seiman, sebangsa, dan seorganisasi
Hal selanjutnya yang mendesak ingin saya sampaikan adalah agar masing-masing pihak dapat menjaga citra KKMI secara khusus dan citra Indonesia secara umum. Bbeberapa waktu lalu KKMI semacam mengalami krisis kepercayaan dari pihak kuliah. Krisis kepercayaan tersebut bahkan sempat membuat beberapa agenda kita terbengkalai. Menindaklanjuti hal tersebut, perlu kiranya agar kita semakin gigih dalam usaha pencintraan organisasi di level eksternal khususnya di mata kuliah. Hal ini harus dimuali sesegera mungkin dan seefektif mungkin. Tentu saja hal itu menjadi tugas kita bersama sebagai sebuah keluarga !!
Perlu kiranya sodara/i untuk memperhatikan hal-hal tersebut. Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Ketua KKMI Libya
M. Miftakhur Risal
Mengikuti pemerintah, sekitar pukul 07.30 pagi tadi (9/9), Jam'iyah serta pihak kampus KDI menggelar sholat Ied di masjid kampus. Tak ketinggalan, mahasiswa Indonesia yang berada disini pun berbondong-bondong bersama jama'ah yang lain memadati areal masjid.
Usai shalat Ied, mahasiswa Indonesia melalui KKMI menggelar silaturrahim dan halal bi halal bagi semua anggotanya di kampus. Acara yang dipandu oleh Sdr. Muammar Qaddafi ini dihadiri hampir oleh semua mahasiswa Indoensia yang berada di kampus.
Dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-qur'an oleh Sdr. M. Sahirul Alim, acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Presiden KKMI, M. Miftahur Risal dan beberapa perwakilan anggota yang lain. Meski terbilang sederhana, acara berjalan sangat lancar, penuh keceriaan, kehangatan dan rasa kekeluargaan. Usai doa, hidangan siomay spesial menjadi penutup acara spesial di hari spesial ini.
Teks Pidato Presiden KKMI:
Bismillahirrohmanirrohim
Asslamu’alaikum Wr. Wb.
Terlebih dahulu saya ingin mengucapakan selamat hari raya Idul Fitri 1431 H bagi segenap anggota KKMI yang hadir di acara silaturohmi ini maupun yang tidak hadir. Semoga hari ini adalah hari yang membawa keberkahan bagi kita semua. Amin
Saudara/i ku seiman, sebangsa, sekeluarga dan seorganisasi.
Dalam kesempatan yang berbahagia ini saya ingin menyampaikan beberapa hal yang saya anggap penting untuk sesegara mungkin disampaikan. Karena sekarang ini kita sedang didera oleh permasalahan yang membutuhkan penyelesaian secara fundamental dan cepat. Fundamental saja tidak cukup, cepat saja juga tidak cukup. Dua-duanya harus tercakup dalam sebuah pengertian bahwa usaha penyelesaian ini harus cepat dan tidak melupakan inti pokok/akar masalh persoalan.
Pertama saya ingin menyampaikan bahwa Idul Fitri ini adalah satu dari sekian banyak ritual religi keislaman yang terkadang hanya dimaknai sebagai seremonial dan simbolik. Kesibukan membuat makanan, mudik, takbiran bersama, halal bi halal adalah kegiatan normatif yang berlangsung setiap tahun. Betapa besarpun kegiatan tersebut semuanya hanya bernilai simbolik.
Yang membuat hari Raya ini tidak hanya bersifat simbolik adalah apabila kita sebagai umat muslim memanfaatkan momentum ini untuk menata ulang hal-hal yang masih kurang beres. Memaksimalkan hari ini sebagai ajakan untuk kembali kepada pokok-pokok nilai ajaran kemanusiaan dan keagamaan.
Berbicara dalam kacamata Islam, hal itu berarti mengharuskan kita untuk menyantuni fakir miskin, memberantas kebodohan, dan menyebarkan kedamaian semaksimal mungkin, dan seterusnya. Hal-hal pokok itulah yang ditekankan dalam Islam.
Selanjutnya, berbicara dalam kacamata organisasi, maka ada hal pokok yang harus direfresh kembali bertepatan dengan momentum kasih sayang Idul Fitri ini, yaitu : Pengukuhan Kembali Aspek Kekeluargaan dalam Tubuh Organisasi. KKMI yang terselip lafadz "keluarga" di tengah-tengah rangkaian namanya harus benar-benar kita posisikan sebagai al usroh yang mengayomi seluruh anggota keluarganya. Di sini nampaknya kita harus mengartikan lafadz "keluarga" tersebut sesuai dengan konteks keorganisasian.
Saudara/i seiman, sebangsa, seorganisasi...
Dalam beberapa hal, KKMI telah benar-benar tampil layaknya sebuah organisasi pada umumnya. Adanya AD/ART, sistem kepemimpinan yang jelas, program kerja yang rapi, kaderisasi yang normal, dan anggota yang terus berkembang adalah bukti eksistensi KKMI. Ditambah lagi hubungan baik dengan KBRI membuat organisasi ini layak disandingkan dengan organisasi kemahasiswaan lainnya. Alhamdulillah.
Namun, sebagai sebuah keluarga, KKMI belum mencapai derajat keluarga "sakinah" layaknya impian semua keluarga ideal. Program maupun kegiatan yang dilaksanakan meskipun mengalami perkembangan akan bernasib “tanpa nilai” apabila aspek kekeluargaan tidak dirasakan. Kekeluargaan yang saya maksud adalah dengan adanya rasa memiliki terhadap organisasi berikut produk-produknya, dan tentu saja dengan berbagi suka maupun duka, peluang dan hambatan, kekuatan dan kekurangan. Sehingga dengan hal tersebut, antara satu dan yang lainnya bisa saling melengkapi.
Saudara/saudariku seiman, sebangsa, dan seorganisasi
Hal selanjutnya yang mendesak ingin saya sampaikan adalah agar masing-masing pihak dapat menjaga citra KKMI secara khusus dan citra Indonesia secara umum. Bbeberapa waktu lalu KKMI semacam mengalami krisis kepercayaan dari pihak kuliah. Krisis kepercayaan tersebut bahkan sempat membuat beberapa agenda kita terbengkalai. Menindaklanjuti hal tersebut, perlu kiranya agar kita semakin gigih dalam usaha pencintraan organisasi di level eksternal khususnya di mata kuliah. Hal ini harus dimuali sesegera mungkin dan seefektif mungkin. Tentu saja hal itu menjadi tugas kita bersama sebagai sebuah keluarga !!
Perlu kiranya sodara/i untuk memperhatikan hal-hal tersebut. Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Ketua KKMI Libya
M. Miftakhur Risal
1 comments:
The Wizard's Choice Awards 2022 - Jeopardy - JamBase
In order to celebrate the year, 구리 출장안마 there are two great choices: the 경주 출장샵 one 의왕 출장마사지 for the 논산 출장안마 poet 경주 출장샵 J. Michael Jackson's "Lionel Richie" and the one for the poet
Posting Komentar