Bab Zakat Fitrah

24 Sep 2008
Zakat fitrah adalah wajib atas setiap muslim dan muslimah. Berdasar hadits berikut, Dari Ibnu Umar r.a. ia berkata, *"Rasulullah saw. telah memfardhukan (mewajibkan) zakat fitrah satu sha' tamar atau satu sha' gandum atas hamba sahaya, orang merdeka, baik laki-laki maupun perempuan, baik kecil maupun tua dari kalangan kaum Muslimin; dan beliau menyuruh agar dikeluarkan sebelum masyarakat pergi ke tempat shalat 'Idul Fitri."*(Muttafaqun 'alaih : Fathul Bari III :367 no:1503, Muslim II: 277 no:279/984 dan 986, Tirmidzi II : 92 dan 93 no: 670 dan 672, 'Aunul Ma'bud V:4-5 no: 1595 dan 1596, Nasa'i V:45, Ibnu Majah I: 584 no:1826 dan dalam Sunan Ibnu Majah ini tidak terdapat "wa amara biha…").

Hikmah Zakat Fitrah

Dari Ibnu Abbas r.a. berkata, "Rasulullah saw. telah mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perbuatan yang sia-sia dan yang kotor, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Barangsiapa yang mengeluarkannya sebelum (selesai) shalat 'id, maka itu adalah zakat yang diterima (oleh Allah); dan siapa saja yang mengeluarkannya sesuai shalat 'ied, maka itu adalah shadaqah biasa, (bukan zakat fitrah)." (Hasan : Shahihul Ibnu Majah no: 1480, Ibnu Majah I: 585 no: 1827 dan 'Aunul Ma'bud V: 3 no:1594).

Siapakah Yang Wajib Mengeluarkan Zakat Fitrah

Yang wajib mengeluarkan zakat fitrah ialah orang muslim yang merdeka yang sudah memiliki makanan pokok melebihi kebutuhan dirinya sendiri dan keluarganya untuk sehari semalam. Di samping itu, ia juga wajib mengeluarkan zakat fitrah untuk orang-orang yang menjadi tanggungannya, seperti isterinya, anak-anaknya, pembantunya, (dan budaknya), bila mereka itu
muslim.

Dari Ibnu Umar r.a. ia berkata, "Rasulullah saw. pernah memerintah (kita) agar mengeluarkan zakat untuk anak kecil dan orang dewasa, untuk orang merdeka dan hamba sahaya dari kalangan orang-orang yang kamu tanggung kebutuhan pokoknya." (Shahih : Irwa-ul Ghalil no: 835, Daruquthni II:141 no: 12 dan Baihaqi IV: 161).

Besarnya Zakat Fitrah

Setiap individu wajib mengeluarkan zakat fitrah sebesar setengah sha' gandum, atau satu sha' kurma, atau satu sha' kismis, atau satu sha' gandum (jenis lain) atau satu sha' susu kering, atau yang semisal dengan itu yang termasuk makanan pokok, misalnya beras, jagung dan semisalnya yang termasuk makanan pokok.

Adapun bolehnya mengeluarkan zakat fitrah dengan setengah sha' gandum, didasarkan pada hadits dari 'Urwah bin Zubair r.a., (ia bertutur), "Bahwa Asma' binti Abu Bakar r.a. biasa mengeluarkan (zakat fitrah) pada masa Rasulullah saw., untuk keluarganya yaitu orang yang merdeka di antara mereka dan hamba sahaya – dua mud gandum, atau satu sha' kurma kering dengan menggunakan mud atau sha' yang biasa mereka mengukur dengannya makanan pokok mereka." (ath-Thahawai II:43 dan lafadz ini baginya).

Adapun bolehnya mengeluarkan zakat fitrah satu sha' selain gandum yang dimaksud di atas, mengacu kepada hadits dari Abu Sa'id al-Khudri r.a. ia berkata, "Kami biasa mengeluarkan zakat fitrah satu sha' makanan, atau satu sha' gandum (jenis lain), atau satu sha' kurma kering, atau satu sha' susu kering, atau satu sha' kismis. (Muttafaqun 'alaih : Fathul Bari III:371 no: 1506, Muslim II:678 no:985, Tirmizi II: 91 no :668, 'Aunul Ma'bud V:13 no:1601, Nasa'i V:51 dan Ibnu Majah I:585 no:1829).

Dalam Syarah Muslim VII:60 Imam Nawawi menegaskan, "Menurut mayoritas fuqaha tidak boleh mengeluarkan zakat fitrah dengan harganya (bukan berupa makanan pokok)."

Menurut hemat penulis sendiri, pendapat Imam Abu Hanifah r.a. yang membolehkan mengeluarkan zakat dengan harganya tertolak, karena ayat Qur'an mengatakan yang artinya, "Dan Rabmu tidak pernah lupa." *(Maryam : 64).

Andaikata mengeluarkan zakat fitrah dengan harganya atau uang dibolehkan dan dianggap mewakili, sudah barang tentu Allah Ta'ala dan Rasul-Nya menjelaskannya. Oleh karena itu, kita wajib mencukupkan diri dengan zhahir nash-nash syar'I, tanpa memalingkan (maknanya) dan tanpa pula memaksakan diri untuk mentakwilkan.

Waktu Mengeluarkan Zakat Fitrah

Dari Ibnu Umar r.a. ia berkata, "Rasulullah saw. pernah memerintah (kami) agar zakat fitrah dikeluarkan sebelum orang-orang berangkat ke tempat shalat "Idul Fitri". (Takhrij haditsnya lihat pembahasan Hukum Zakat Fitrah, beberapa halaman sebelumnya).

Bagi yang punya, boleh mengeluarkan zakat fitrah satu atau dua hari sebelum 'Idul Fitri. Sebab ada riwayat dari Nafi', berkata, "Adalah Ibnu Umar r.a. menyerahkan zakat fitrah kepada orang-orang yang berhak menerimanya; dan kaum Muslim yang wajib mengeluarkan zakat mengeluarkannya sehari atau dua hari sebelum 'Idul Fitri." (Shahih : Fathul Bari III:375 no:1511).

Haram menunda pengeluaran zakat fitrah hingga di luar waktunya, tanpa adanya udzur syar'i. Dari Ibnu Abbas r.a. berkata, "Rasulullah saw. telah memfardhukan zakat fitrah (atas kaum Muslimin) sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan kotor, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Maka barangsiapa yang mengeluarkannya seusai shalat 'Idul Fitri', maka dari itu termasuk shadaqah biasa." (Nash hadits ini sudah
termaktub dalam pembahasan Hikmah Zakat Fitrah).

Yang Berhak Menerima Zakat Fitrah

Zakat Fitrah hanya dialokasikan kepada orang-orang miskin saja. Ini didasarkan pada Sabda Nabi saw. yang diriwayatkan melalui Ibnu Abbas r.a. "Sebagai makanan bagi orang-orang miskin." (Teks Arabnya termuat dalam pembahasan Hikmah Zakat Fitrah).

Shadaqah Tathawwu'

Sangat dianjurkan memperbanyak shadaqah tathawwu', (shadaqah sunnah). Berdasar firman Allah SWT, *"Perumpamaan (infak yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan butir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir; seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan
Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui."* (Al-Baqarah:261).

Juga berdasarkan sabda Nabi saw., *"Tidak ada suatu ketika segenap hamba berada di pagi hari melainkan dua puluh malaikat akan turun lalu salah seorang di antara keduanya berkata, Ya Allah berilah ganti kepada orang tersebut berinfak itu, dan yang lain berdo'a (juga), Ya Allah berilah kerusakan kepada orang yang enggan berinfak itu)."* (Muttafaqun 'alaih : Fathul Bari III:304 no: 1442 dan Muslim II : 700 : 1010).

Dan orang yang paling utama memperoleh shadaqah ialah keluarganya dan kerabatnya. Rasulullah saw. menegaskan, "Sedekah yang diberikan kepada orang miskin adalah berfungsi sebagai shadaqah, sedang yang diberikan kepada kerabat (mempunyai) dua fungsi; sebagai shadaqah dan sebagai silaturrahmi (penyambung hubungan rahim)." (Shahih : Shahihul Jami'us Shaghir no : 3835 dan Tirmidzi II: 84 no: 653).

Sumber: Diadaptasi dari 'Abdul 'Azhim bin Badawi al-Khalafi, *Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil 'Aziz*, atau *Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah Ash-Shahihah, *terj. Ma'ruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah), hlm. 448 – 453. Oleh Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi www.alislamu.com
Selanjutnya....

Awal Langkah Mencari Jati Diri

Pada tanggal 17 November 2006,tepat 2 hari setelah ulang tahunku,aku harus meninggalkan tanah air dan sanak keluarga untuk menuntut ilmu di sebuah negri yang tak ku ketahui asal-usulnya sebelum ini.Tepat selepas shalat ashar aku berangkat ke bandara internasional Soekarno-Hatta bersama keluargaku dan 2 sahabatku di pondok,setelah sebelumnya aku pamit dengan tetangga dan teman-teman di komplekku… semua rasa bercampur aduk saat itu,entah apa yang aku rasakan,dan pastinya aku tlah melewati itu semua dengan penuh tawakal pada Allah SWT.

Azdan maghrib berkumandang sedangkan aku masih diam terpaku di atas sebuah jok belaknag mobil hyuandai sewaan orang tuaku.Keadaan diam itu membuatku tak nyaman,akhirnya kucairkan kesunyian itu dengan mencoba bercanda dengan kedua sahbatku (M.Dick Hidayat Ratuloly dan Lalu Fitriyadi),tapi jelas kulihat kilatan air mata ayahku saat menyupir,juga mamaku yang berusaha tersenyum dalam candaanku padahal ku tahu dia sangat sedih melepas diriku.

Tepat pukul 20.00 WIB aku tiba di bandara kebanggaan Indonesia (yang akhirnya memang patut dan sangat harus dibanggakan,apalagi setelah ku melihat dan tiba di bandara internasional Tripoli Kebanggan Libya),aku langsung menuju tempat atau gate sesuai apa yang telah diarahkan oleh ust. Junaidi saat briefing di kantor pusat Muhammadiyah di daerah menteng (13 November 2006).setibanya aku di gate,aku hanya menemukan ust.Junaidi beserta anak dan istrinya yang sedang duduk menunggu kedatangan kami,mahasiswa yang akan berangkat ke Libya.

Setelah bersalaman dengan Ust. Junaidi,aku pamit untuk segera menjamak ta'khir solat isya dan maghrib.aku sholat berjamaah dengan keluarga dan kedua sahabatku yang diimami oleh aku sendiri (hehehe).

Lama aku menunggu,akhirnya teman-teman mulai berdatangan satu persatu,baik yang diantar oleh keluarga maupun hanya teman.Tak lama pula,aku bertemu dengan asatidzah dari pondokku yang mengantar sahabatku yang juga ke Libya atas nama utusan dari pondok.Nasihat demi nasihat ku dengarkan dengan baik dan ku selalu berharap sampai saat ini agar aku tetap bisa istiqomah mematuhi nasihat-nasihat mereka.

Di saat ku sedang duduk santai bersama keluargaku,tanpa disangka ternyata datang juga saudara-saudarku untuk menyalami diriku untuk terakhir kalinya….hatiku semakin sesak menahan semua perasaan yang semakin bercampur ria,aku senang tapi aku sedih,aku tersenyum tapi aku menangis,aku gembira tapi aku ……. Sulit dibayangkan betapa akan rindunya diriku pada mereka nanti.

Jam menunjukkan pukul 22.00 WIB,ust.Junaidi mengumpulkan kami untuk mengungumkan beberapa poin penting sekaligus membagikan dokumen-dokumen penting berupa ijazah,surat keterangan sehat,dll untuk dibawa ke Libya untuk pendaftaran di kampus tempat kami belajar di Libya.Setelah perkumpulan singkat itu kami segera check-in karena waktu yang semakin mepet dengan jadwal penerbangan pesawat.

Aku segera berpamitan dengan seluruh keluarga dan saudaraku yang datang,meminta doa mereka agar aku menjadi apa yang mereka harapkan dan doakan untukku,pertama dan terakhir yang ku salami pastinya dan tidak lain adalah kedua orang tuaku. lama mereka memelukku sambil meneteskan air mata hangatnya di bahuku dan pipiku…entah karena semakin campur aduk perasaan yang aku miliki sehingga tak setetes pun air mata yang ku tumpuhkan,hanya senyuman yang dapat ku berikan pada semua orang yang kusayang dengan sepenuh hati.kedua sahabatku memberikan sebuah hadiah istimewa bagiku yaitu sebuah persahabatan yang terlalu sombong untuk diacuhkan….ya hanya sahabat sejati yang selalu bersama kita dalam menegakkan sebuah kebaikan.

Masa check-in adalah masa yang menggelikan ternyata banyak terdapat masalah yaitu banyak dari kami yang kelebihan beban,sehingga mengharuskan kami untuk membongkar isi koper kami masing-masing,ini adalah pangalaman unik karena kebandelan kami melebihi kapasitas yang telah ditentukan hehehehe…suasana hiruk-pikuk antara lucu dan tegang karena waktu penerbangan yang semakin dekat.

Alhamdulillah semua itu bisa kami lewati juga akhirnya setelah mengeluarkan beberapa barang yang tidak terlalu penting bagi kami.Tanpa membuang waktu kami masuk ke dalam untuk segera menuju pesawat yang sudah dipanaskan dengan penuh senyuman yang menyembunyikan sebuah kesedihan dan kerinduan sambil melambaikan tangan kepada seluruh orang yang telah meluangkan waktunya demi menghantarkan kepergian kami yang hanya dalam tempo singkat namun tersa panjang.ternyata kami juga masih harus duduk di loby khusus penumpang menunggu panggilan operator untuk naik menuju pesawat Qatar airways yang akan membawa kami ke doha-Qatar untuk transit selama kurang lebih seharian sebelum melanjutkan perjalanan ke Libya.Saat itu,setiap dari kami sibuk menghabiskan pulsa untuk sekedar mengucapkan selamt tinggal atau sampai jumpa kepada keluarga,sanak saudara atupun teman dan mungkin si “doi”.

Tak lewat dari 15 menit kami dipersilahkan menuju pesawat,kami berjalan beriringan sambil memperkenalkan diri antara satu dan yang lain.aku mendapatkan kursi di samping jendela yang memang favoritku karena bisa memanjakan mataku melihat pemandangan di luar ya walopun hanya awn saja pada akhirnya hehehe.

Dalam pesawat aku duduk berdampingan dengan seorang teman yang sekarang ku ketahui bahwa dia adalah salah satu alumni gontor.Banyak hal-hal lucu yang terjadi di dalam pesawat,mulai dari kamar mandi hingga ngerjain pramugari yang tanpa maksud sebenarnya.Tak lama setelah pesawat stabil di atas langit pramugari mulai melakukan aksinya dengan menawarkan minuman dan kue ringan,dan lucunya karena banyak dari kami yang bahasa inggrisnya gak karuan jadi ketika pramugari datang menawarkan beberapa minuman dan kue kami bingung menjawabnya….karena pada gak tau artinya.Jadi perkataan terakhirlah yang kita sebutkan kembali untuk menjawab tawaran mereka (“tea or coffe?’’…..coffe / “coffe or tea?”……tea) dan begitu seterusnya,sampai tiba saatnya santap malam,dan kembali kami melakukan hal yang sama (“chicken or fish?”……fish / “fish or chicken?”……..chicken)sungguh menggelikan mengingatnya sekarang…..tapi saat ini kami siap naik pesawat lagi untuk berlibur di Indonesia tanpa mengulangi lagi keluguan kami (allahumma wafiqna finnajah…waj’alna minannajihin…amin).

Tak ketinggalan kamar mandi menjadi hal yang baru bagi sebagian kami,sehingga ketika selesai membuang hajat kecil tak tahu lagi harus melakukan apa karena banyaknya tombol yang menyebabkan rasa takut karena salah pencet,tapi ada juga yang memencet smua tombol bahkan memakai semua cairan dalam botol yang ada di kamar mandi hanya untuk menghilangkan rasa kebingungan dan penasaran.

Tak mengabaikan kenikmatan yang ada dalam pesawat,mayoritas kami menghabiskan lamanya waktu perjalanan (kurang lebih 18 jam) dengan menonton film yang tlah disediakan pihak penerbangan melalui monitor yang dipasang di setiap belakang kursi,bahkan salah satu diantara kita ada yang telah menonton semua film yang ada,tapi tak sedikit pula yang melewati perjalanan ini dengan istirahat.

Dan entah karena keisengan kami atau kejahilan kami,dengan penuh rasa penasaran dinatara kami ada yang memencet seluruh tombol yang ada di samping kursi,yang mana terdapat 3 tombol untuk memanggil pramugari untuk meminta bantuan,menghidupkan dan mematikan lampu,dan meminta minuman.Secara bergantian teman kami itu memencet tombol hingga datanglah pramugari untuk menanyakan tentang apa sebenarnya kemauan teman kami tersebut,tapi dasar ya karena iseng akhirnya dia hanya bengong sambil menggeleng kepala….dasar aneh.

Tanpa terasa 18 jam terlewati malam berganti siang lalu kembali malam dan tepat jam 06.00 wakyu Qatar kami tiba.seturunnya dari pesawat,kami bingung sejenak karena ga tau apa yang akan kami lakukan dan juga terpesona dengan keindahan dan kemegahan bandara internasional kebanggaan Qatar.Dengan penuh rasa tanggung jawab ketua rombongan kami (Ahmad Fihri,mahasiswa S2) mencoba bertanya sana-sini kepada para petugas karena kami dijanjikan untuk menginap di hotel sampai jadwal penerbangan selanjutnya.Setelah berputar-putar akhirnya kami dapat jawaban bahwa kita akan naik bis yang telah disiapkan di luar bandara untuk menuju hotel setelah sebelumnya menyerahkan passport kami kepada pihak penerbangan.

Setibanya kami di hotel (perlu dicatat bahwa hotel kami diganti oleh pihak penerbangan tanpa alasan yang jelas,tapi kami ga ambil pusing yang penting ada tempat untuk meghilangkan penat setelah sekian lama duduk di bangku pesawat), kami duduk-duduk di loby hotel sambil menuggu ketua rombongan dan asistennya (Abdan Lillahil Ahad)mengambil kunci kepada petugas hotel.Tak perlu menunggu lama karena kunci telah didapat dan kamar dibagikan (satu kamar 2 orang….oia perlu jadi catatan bahwa pada rombongan kami ada satu orang yang paling cantik diantara kami,so dia kamarnya sendirian loh,jangan suudzon ya),dan ternyata aku sekamar dengan sahabatku satu pondok…waduh ga bosen-bosen ya????

Setelah masuk kamar,kami rebahan sejenak,kemudian mulai menyalakan tv dan melihat-lihat keluar jendela,serta tak lupa menyoba kamar mandi hehehehe.kejadian menggelikan ketika ada diantara kami yang jahil dengan kamar mandi mewah,bahkan ada loh yang mandi tapi buth-up dijadikan kolam sedang gelas (yang fungsinya untuk sikat gigi) dialih fungsikan menjadi gayung…hehehehe…hebat kan rombongan kami???
Selepas sholat zuhur aku beserta 3 teman yang lain (Fikri Manaf,Tanzil Tanzania dan Ahmad Fakhri) memutuskan untuk jalan-jalan dan pastinya setelah makan siang (oia pake tiket lagi…katanya sih biar ga nambah…mana makanannya aneh semua lagi…jadi semua dicicipin hehehehe).

Tak disangka-sangka di tengah-tengah perjalanan,kami mengalami kejadian yang sangat mencengangkan sekaligus megerikan plus takjub….ketika kami jalan di samping jalan sambil melihat alat-alat elektronik,kami dikejutkan dengan datangnya mobil yang berkecepatan tinggi dari jauh sana yang kemudian seorang bocah cilik menyebrang dengan berlari tanpa melihat kanan-kiri,dan ci……t mobil mengerem sekeras mungkin dan bocah terpelanting semua yang dipegangnya jatuh berantakan berupa hp dll,tapi kami takjub dengan kecepatan mobil yang dashyat si bocah langsung berdiri dan memungut apa-apa yang jatuh dari dirinya dengan kemudian langsung berlari ke arah rumahnya,dan si supir yang terlihat oaring asing hanya bisa marah-marah dan membentak si bocah yang terlihat sedang membersihkan luka pada kakinya…..uh sebuah pengalaman yabg sarat makna dimana kehati-hatian sangat perlu diutamakan walau dalam sebuah ketergesaan yang amat sangat.hati kami hanya bisa merinding melihat kejadian itu,benak kami berpikir entah apa yang akan terjadi di Libya,sebuah Negara yang baru saja terbebas dari embargo……..penasaran ya????lanjutin bacanya donk.

Letih jalan-jalan kami memutuskan untuk kembali ke kamar untuk merebahkan badan dan kaki yang minta diistirahatkan,sesampainya di hotel kami tidak langsung menuju kamar karena kami tertarik ke lantai atas hotel untuk melihat pemandangan dari atas dan juga menikmati uadra sore yang sepoi (sebenarnya sih dingin hehehehe) sekaligus melihat kolam renang yang ternyata dalam semua (yah…jadi ga jadi berenang dech heheheh). kami segera menuju kamar untuk mandi sore dan siap-siap bersantap (kami tadi asarnya dah dijama’ taqdim ma zuhur,kan musafir. boleh kan??).

Selepas bersantap malam,kami bersiap-siap menuju loby hotel untuk menunggu bis yang akan membawa kami ke bandara.hanya selang beberapa menit,bis tiba dan kami segera naik dan setelah 15 menit perjalanan kami tiba di bandara,yang kemudian kami ngantri untuk ngambil passport secara bergantian disusul beranjak menuju gate yang telah ditentukan untuk melanjutkan perjalanan menuju Libya.

Kami terkagum-kagum melihat bandara Qatar sebab terkesan elegan dan bertingkat pula.kami menuju gate yang berada di lantai 2 bandara,dengan kaca yang bersih kami dapat melihat pesawat yang akan kami naiki sedang dipanaskan.sekitar setengah jam kami menunggu,kami dipersilahkan masuk menuju pesawat.alhamdulillah kali ini aku juga dapat kursi yang dekat jendela,dan duduk bersama temanku yang kesan pertama melihat dirinya adalah orang yang galak karena mukanya menyeramkan,eh tapi setelah berkenalaan kuketahui bahwa dia adalah irang yang sangat berhati lembut (Amin Husein).

Di dalam pesawat tidak banyak hal baru yang terjadi hanya hal-hal serupa yang tlah aku ceritakn di atas.kali ini perjalan terasa lebih pendek disbanding perjalan Jakarta-Qatar,mayoritas kami melewati perjalanan kali ini dengan istirahat,mungkin karena kelelahan ketika berada di Qatar yang mana tak satupun dari kami istirahat karena penasaran untuk berjalan-jalan di kota doha (sekedar pemberitahuan bahwa saat itu Qatar-Doha sedang mempersiapkan diri mereka untuk menjadi tuan rumah Asian Games,ya jadi dapat dibayangkan donk betapa semaraknya persiapan mereka,dan kami menjadi saksi hidup mereka sampai saat ini lho).

Sekitar 6-7 jam di atas pesawat,kami tiba di sebuah negri yang dijuluki negeri hijau,tepat pukul 06.30 pagi waktu Libya (19 November 2006). kesan pertama kami pasca turun dari bandara adalh sebuah keterkejutam akan suasana bandara,karena awal kami tiba kami tidak mendapatkan petugas bandara yang mengurusi masuknya orang –orang yang baru datang ke Libya plus dingin yang sangat yang membuat kami semakin merapatkan jaket,imbasnya kami harus menunggu sekitar setengah jam di depan WC tepat di bawah foto presiden Libya sambil foto-foto tentunya,dan ternyata ada yang membawa oleh-oleh dari pesawat berupa makanan yangh tadi disediakan (wah wah wah makin dashyat kejailan teman-temanku).setelah melalui smua proses kami langsung mengambil koper-koper kami,dan kemudian kami menuju ruang keluar.di luar kami telah ditunggu oleh senior-senior (yang sekarang ku ketahui bahwa mereka harus nginep di bandara untuk menjemput kami lho. wah tanks banget dech).

Tanpa membuang banyak waktu plus takut kedinginan,kami langsung menaiki bis yang telah disiapkan oleh pihak kampus untuk segera menuju kampus.sampai di kampus kami dismbut oleh mayoritas senior yang ada untuk sekedar say “welcome” dan berkenalan pastinya,ya sebelum nanti ada acara khusus untuk kami,mahasiswa baru.Tak lupa kami ucapkan terima kasih kami kepada senior kami yang paling berjasa bagi KKMI (Bos Atriadi dari Lombok) yang telah menyiapkamn berbagai masakan untuk kami yang memang lapar karena di pesawat ga ada nasi hehehehehe.oia ternyata si bos ini emang sangat perhatian loh ma KKMI,coba aja kenalan ma beliau……kalo ada KKMI adward tanpa piker panjang aku pasti milih bos yang satu ini,selain baik hati rajin menambung dan tidak sombong,ternyata dia punya naluri kebapakan loh…ya dimaklumin juga karena umurnya bos kita ini herhehehehe tua banget,udah seharusnya nilkah eh masih jomblo. ok, kita lanjut…

Setelah menyantap masakan si bos, kita langsung menuju kamar-kamar yang telah disediakan oleh para pengurus organisasi mahasiswa Indonesia (KKMI-Kestuan Keluarga Mahasiswa Indonesia)untuk bersantai ria menunggu datangnya waktu zuhur,eh tak disangka ternyata ada panggilan untuk cek darah,ya udah langsung aja kami menuju Iyadah yang berupa klinik kampus.Dan dapat diperkirakan setelahnya kita terlelap dalam lautan keletihan dan mengarunginya dengan perahu kegembiraan karena tlah smpai di tempat tujuan dengan selamat.

Malam harinya kami disuguhkan berbagai acara dari KKMI, dimulai dengan ta’aruf atau perkenalan yang ditandai dengan pemberian co-card plus formulir dari KBRI dan KKMI oleh ketua panitia (Munawir Pasaribu).Keesokan paginya kami menjalani tes lisan untuk seleksi masuk kuliah,yang diikuti oleh tes tulisan berupa ta’bir pada keeokan harinya.Setipa malam kami tetap mengikuti acara yang diselenggarakan oleh panitia berupa seminar tentang Libya, KKMI, Bem Kuliah (Muktamat Atthulaby), dll.

Alahamdulillah banyak pelajaran yang kita dapat dari sekian banyak rangkaian acara yang sudah disusun dengan baik oleh panitia,apalagi seluruh acara tadi ditutup oleh malam pentas seni yang menyuguhkan penampilan mahasiswa lama dengan nasyid dan lawakannya plus aksi dari mahasiswa baru dengan teater, puisi, dan nyanyiannya, ditambah dengan hadiah yang berhamburan untuk mahasiswa baru loh. seru banget. Pengunguman pun keluar, dan ternyata dari total angkatan kami yang berjumlah 33 orang (tadinya 35, karena 2 orang ikut jenjang S2) yang masuk kuliah hanya 6 orang, sungguh sebuah kegagalan besar, tetapi banyak yang bilang ini dikarenakan terlambatnya kita tiba di Libya sehingga kursi kuliah udah amat sangat penuh, karena buktinya angkatan berikutnya banyak yang diterima di kuliah (hampir setengah loh, makanya datengnya buruan ya). tapi semua dari kami tetap menerima dengan lapang dada,walaupun pada akhirnya teman kami ada yang pulang karena satu alas an kuat yang sangat masuk akal.

Seminggu berselang, kami dapat kamar untuk tempat tinggal (setelah sebelumnya kami tinggal di imaroh/asrama transit),dan aku dapat kamar 31 imaroh 208 (perlu diketahui bahwa semua angkatan kami tinggal di imaroh 208,yang merupakan imaroh baru) bersama kawan dari Bhangladesh dan Somalia.Setelah membereskan semua isi koper ke dalam lemari,kami membersihkan kamar sebentar dan langsung tewas di atas kasur empuk berselimutkan selimut tebal untuk menhangatkan diri kami dari dinginnya cuaca Libya (yak arena musim dingin).

Beriring dengan berjalannya waktu,kami mendapatkan banyak hal baru di Libya,yang sedikit mengurangi kerinduan dengan keluarga karena seluruh mahasiswa Indonesia saling menyuport dan member semangat serta menasehati dalam kebaikan pastinya. wah dijamin enak dech.

Welcome To Libya My New Friends
Selamat Datang dalam nuansa Kebersamaan dalam Kekeluargaan di KKMI Tripoli-Libya
Tripoli,21 September 2008
Selanjutnya....

Untukmu sobat CAMABA .... part 1.

Welcome to Libya... tapi bentar dulu ya! Sebelum sobat-sobat semua menginjakan kaki di “negeri hijau” ini, ada baiknya sobat sekalian baca artikel ini ( penting lo jeng!!!). Soalnya kita disini bisa dianalogikan sebagai prajurit perang, yang harus mempersiapkan segalanya untuk meraih kemenangan. Jadi, jangan sampe ketika musim dingin tiba ( puncak lewat boss!!!) sobat semua bisa mati kedinginan, waduuh...(kaya bajuri)!!! So perhatiin abiz ni artikel, yang kami khusus rangkum dari pengalaman tahun kemarin.

Diantara hal yang wajib dibawa dengan selamat sampe Libya, yaitu berkas-berkas yang dikumpulkan oleh sobat-sobat baru di PP.Muhammadiyah (Biasanya berkas-berkas itu dibagikan sebelum take off). Soalnya berkas-berkas itu berhubungan dengan pendaftaran masuk di kampus, kalo ada yang ketinggalan atau hilang di jalan bisa berabe urusannya... kemungkinan terburuknya, sobat-sobat semua bisa nggak jadi kuliah!! Nah lo... Pasti semuanya nggak mau kaya gitu kan?!!! Nah sekarang dari berkas-berkas itu ada beberapa yang harus lebih diperhatikan. Contohnya nech: Ijazah aslinya jangan lupa bro!!! Tahun kemarin ada 2 orang sobat kita yang ijazah aslinya ketinggalan di Indonesia, hampir-hampir mereka nggk bisa kuliah!! Untungnya, ada gelombang ke-2, jadinya bisa dititipin, kalo nggk ada mereka, Wallohu a’lam bishowab dech!!! Truzzz, bawa pas photo (terutama 4x6) yang buanyaakkk supaya disini nggk repot-repot lagi. Selain persyaratan waktu pendaftaran, pas photo itu dipake juga buat dapetin no telpon (alias sim card hp) di Libya, pembuatan iqomah (izin tinggal), atau buat ngisi diary temen-temen baru yang warna-warni (you‘ll know them later!!!).
Trus... Untuk terus survive disini. Sobat-sobat hendaknya mengisi koper dengan barang-barang yang bener-bener bermanfaat untuk kehidupan selama di Libya. Soalnya, keadaan disini agak sedikit berbeda dengan di Indonesia. Contohnya: cuaca, makanan dll lah. Makanya, sobat-sobat baru harus pandai-pandai memilih barang-barang yang akan di bawa ke Libya.
So, kita saranin untuk bawa pakaian musim dingin yang cukup memadai. Seperti beberapa buah jaket tebal, kaos kaki panjang n' tebal (kaya buat maen bola, atau buat camping ke gunung), sarung tangan yang tebal, dll. (inget2 ting... untuk musim dingin, jangan yang ecek2, whehehe). Semua itu bisa sobat cari di toko-toko khusus yg biasa menjual pakaian musim dingin, kaya Factory Outlet (FO) yang terdapat di berbagai daerah, Jakarta, Bogor, Bandung n laen2nya, atau juga stand EIGER ataupun sejenisnya. (cari ndri yaa..). Nah, kalo niatan untuk beli ini-itu semua disini, bisa juga. Tapi kite2 saranin jangan deh bro.. sebab selain harga nya yang mahal, kwalitasnya pun gak begitu baik.
Ups, hampir kelupaan... kayanya sobat-sobat juga butuh nih ama yang namanya celana training, pastinya ya untuk olahraga. Nah, khusus untuk sobat yang seneng maen bola, boleh deh sepatunya juga ikut dibawa. Selain itu, jangan lupa yaa... kalo kita tuh duta bangsa disini, banyak acara-acara resmi yang terkadang kita hadiri. Karna itu, bawa baju-baju formil, seperti baju batik, kemeja atau koko. Kalo punya Jas, sekalian ntu dibawa yaa...
Setelah kite ngomongin baju-bajuan. Barang lainnya yang harus sobat-sobat bawa, yaitu obat-obatan pribadi, terutama bagi sobat yang memiliki penyakit khusus. Juga vitamin2 yang kira2 sobat butuhin, inget ... cuaca disini agak ganas, karna itu butuh daya tahan tubuh yang prima.
Untuk kebutuhan akademik, minimalnya sobat semua bawa kamus arab n inggris. Untuk kamus Arab, kita merekomendasikan kamua al-‘Ashri (kontemporer), bisa juga kamus2-kamus lainnya yang cukup besar memuat kosakata arab seperti al-Munawwir, dll.
Phiuhh.. dah banyakkan? Nah, kalo diantara sobat yang tasnya masih longgar, kite saranin bawa makanan n bumbu masakan (kecap/saos/bumbu cepat saji) secukupnya, yah kira-kira sampe lidah sobat semua terbiasa, mengingat masakan disini berbeda dengan masakan-masakan di Indo.
Dah dapet bayangan kan??? Ntu semua, barang-barang yang sebisa mungkin dibawa ama sobat semua. Kalo yang lainnya up to you lah, kaya kaos, celana , sarung, alat mandi atau foto-foto keluarga, kalo emang tasnya masih cukup. So.... met persiapan, met jalan and selamat sampe tujuan.
Panitia FORTASI (Forum Ta’aruf dan Orientasi) mahasiswa baru ‘08
Contact Person:
• Irham Hudaya, Hp: +218923794882/ Email: ibane_ethazieqy@yahoo.com
• Jiana Ikmal Ma’asy, Hp: +218923671277/ Email: jiay_libyana@yahoo.com
• Miftahul Risal, Hp: +218924611897/ Email: iftah_risal@yahoo.com






Selanjutnya....

Jaga Lisanmu

20 Sep 2008
Suatu ketika dibulan ramadhan yang suci madinah telah digemparkan oleh dua orang wanita yang marasakan sakit diperutnya yang sangat dahsyat, para sahabat r.hum melihat keadaan dua orang wanita tersebut yang sangat mengenaskan dan hampir saja menemui ajalnya kebingungan, apa yang harus mereka perbuat untuk mengobat penyakit yang diderita oleh kedua wanita tersebut. Berbagai macam cara telah dilakukan, tetapi juga tidak menghasilkan apa-apa. Akhirnya merekapun bersepakat untuk mengadukan perihal kedua wanita tersebut kepada baginda Nabi saw.

Setibanya dihadapan Baginda saw. salah seorang dari mereka bertutur “wahai Rasulullah sungguh ada dua wanita sedang merasakan sakit perut yang sangat dahsyat, sehinnga hampir-hampir mereka menemui ajalnya, wahai Rasulullah tolong doakan untuk kesembuhan mereka”, Rasulullah saw berkata,” letakkan bejana dihadapan mereka berdua dan suruh mereka memuntahkan apa yang diperutnya” hal itupun segera dilakukan sahabat.
Ketika bejana telah ada dihadapan dua wanita tersebut, merekapun memuntahkan apa yang diperutnya, dan sungguh para sahabat sangat terkejut dan tidak percaya melihat apa yang keluar dari mulut dua wanita tersebut, muntahan mereka ternyata berbentuk daging yang segar. Tidak percaya dengan yang mereka saksikan, merekapun segera menuju Baginda Nabi saw, untuk mengadukan apa yang terjadi. Setelah menuturkan apa yang mereka saksikan, Nabi saw berkata ,” dua wanita tersebut telah memakan bangkai saudaranya, dengan mengghibah saudaranya.
Pembaca yang budiman, kisah ini memberi pelajaran yang sangat berharga kepada kita semua, terutama dalam hal menjaga lisan. Kisah tersebut membuktikan kebenaran akan firman Allah SWT,”(wahai orang-orang yang beriman! jauhilah banyak dari prasangka , sesesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada dintara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepadaAllah , sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, maha penyayang).Q.S Al-Hujurat :12.
Seorang muslim sangat penting untuk menjaga lisan khususnya dibulan yang suci ini. Banyak hadits-hadits Nabi yang menerangkan hal ini.salah satunya hadists yang dikeluarka oleh Imam Muslim, Nabi saw, bersabda;” puasa adalah perisai, maka barang siapa diantara kamu berpuasa maka jangalah ia berkata-kata kotor, fasik,dan jika seseorang mencacinya atau ingin membunuhnya maka katankan bahwa aku sedang berpuasa.”
Harus kita ketahui bahwa hal yang berperan besar dalam mengkikis pahala puasa adalah lisan. Seorang penyair berkata bahwa sumber celaka seseorang itu adalah lisan, maka barang siapa menjaganya dengan baik maka dia telah menyelamatkan dirinya.
Ibnu Qoyyim az-Jauzy rah.a berkata “ berapa banyak orang berpuasa tapi telah berbuka dengan perkataannya, dia bersungguh-sungguh mendirikan malamnya melaksanakan amalan tapi keadaannya sama seperti orang tidur, hal itu disebabkan leh lisan dan perbuatannya yang menyakitkan orang, hingga pada akhirnya puasa dan qiyamnya tidak bernilai apa-apa, ketika ia berpaling dari petunjuk diapun akan mengarah kejalan kehinaan, sehingga ketika hatinya berkarat dengan dosa dan ia tidak segera bertobat dari dosanya, azab Tuhannya pun tidak diringankan darinya, dan dikatakan kepadanya “hai miskin; ingatlah bulan ramadhan yang penuh dengan rahmat dan ampunan, dan perhatikan dirimu wahai miskin sebelum sampainya pisau (kematian) di tenggorakanmu.” (dalam kitab Bustanul Wa”idziin hal. 312)
Pembaca yang budiman, setiap orang pasti memahami bahwa setiap anggota tubuh memiliki ibadahnya masing-masing, begitu juga lisan. Lisan ibadahnya adalah mungucap syahadatain, membaca al-Qur’an, menyampaikan nasehat, mengucapkan kebenaran, menjauhi kebohongan, ghibah, namimah, perkataan kotor, sampai menyenangkan orang dengan perkataan juga ibadah.
Seorang yang bersungguh-sungguh menjaga lisannya, maka sama dengan ia menjaga kebaikan ibadah-ibadahnya. Nabi saw, bersabda ; “ barang siapa menjaga apa yang berada diantara bibir dan pahanya bahwa surga dijaminkan untuknya.”dikelurkan oleh Bukhori dari Sahl bin Sa’ad r.a.
Nabi saw, menasehati ummatnya agar bersungguh-sungguh dalam menjaga lisan sehingga beliau bersabda dalam hadits yang mahsyur dikalangan kaum muslmin yang artinya ;” barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat, maka handaklah ia berkata baik atau diam.”
Semakin kita banyak berbicara maka akan semakin menambah hisaban dari diri kita kelak, bukan itu saja bahkan akhirnya akan mencelakakan diri kita. Seorang penyair berkata “ al-miktsar ka khotibil lail “ yang maksudnya seseorang yang banyak berbicara bagai pencari kayu pada malam hari, yang hal itu mungkin akan mencelakakan dirinya karena keadaan yang gelap tanpa cahaya, bermaksud mengambil kayu tak terasa ular meracuni tangan.
Akhirnya marilah sama-sama belajar dan berusaha sungguh-sungguh untuk selalu menjaga lisan dari hal-hal yang dibenci Allah SWT, terutama dibulan yang suci ini, sehingga derajat taqwa yang dijanjikan Allah SWT, dapat kita raih.
Semoga wejangan singkat dari orang yang tidak tepat, dapat melekat dihati ahli tobat, sehingga menjadi obat, walau tertuju kepada yang sehat. Wallahu ‘Alam.




By. Arfiansyah Harahap












Selanjutnya....