Awal Langkah Mencari Jati Diri

24 Sep 2008

Pada tanggal 17 November 2006,tepat 2 hari setelah ulang tahunku,aku harus meninggalkan tanah air dan sanak keluarga untuk menuntut ilmu di sebuah negri yang tak ku ketahui asal-usulnya sebelum ini.Tepat selepas shalat ashar aku berangkat ke bandara internasional Soekarno-Hatta bersama keluargaku dan 2 sahabatku di pondok,setelah sebelumnya aku pamit dengan tetangga dan teman-teman di komplekku… semua rasa bercampur aduk saat itu,entah apa yang aku rasakan,dan pastinya aku tlah melewati itu semua dengan penuh tawakal pada Allah SWT.

Azdan maghrib berkumandang sedangkan aku masih diam terpaku di atas sebuah jok belaknag mobil hyuandai sewaan orang tuaku.Keadaan diam itu membuatku tak nyaman,akhirnya kucairkan kesunyian itu dengan mencoba bercanda dengan kedua sahbatku (M.Dick Hidayat Ratuloly dan Lalu Fitriyadi),tapi jelas kulihat kilatan air mata ayahku saat menyupir,juga mamaku yang berusaha tersenyum dalam candaanku padahal ku tahu dia sangat sedih melepas diriku.

Tepat pukul 20.00 WIB aku tiba di bandara kebanggaan Indonesia (yang akhirnya memang patut dan sangat harus dibanggakan,apalagi setelah ku melihat dan tiba di bandara internasional Tripoli Kebanggan Libya),aku langsung menuju tempat atau gate sesuai apa yang telah diarahkan oleh ust. Junaidi saat briefing di kantor pusat Muhammadiyah di daerah menteng (13 November 2006).setibanya aku di gate,aku hanya menemukan ust.Junaidi beserta anak dan istrinya yang sedang duduk menunggu kedatangan kami,mahasiswa yang akan berangkat ke Libya.

Setelah bersalaman dengan Ust. Junaidi,aku pamit untuk segera menjamak ta'khir solat isya dan maghrib.aku sholat berjamaah dengan keluarga dan kedua sahabatku yang diimami oleh aku sendiri (hehehe).

Lama aku menunggu,akhirnya teman-teman mulai berdatangan satu persatu,baik yang diantar oleh keluarga maupun hanya teman.Tak lama pula,aku bertemu dengan asatidzah dari pondokku yang mengantar sahabatku yang juga ke Libya atas nama utusan dari pondok.Nasihat demi nasihat ku dengarkan dengan baik dan ku selalu berharap sampai saat ini agar aku tetap bisa istiqomah mematuhi nasihat-nasihat mereka.

Di saat ku sedang duduk santai bersama keluargaku,tanpa disangka ternyata datang juga saudara-saudarku untuk menyalami diriku untuk terakhir kalinya….hatiku semakin sesak menahan semua perasaan yang semakin bercampur ria,aku senang tapi aku sedih,aku tersenyum tapi aku menangis,aku gembira tapi aku ……. Sulit dibayangkan betapa akan rindunya diriku pada mereka nanti.

Jam menunjukkan pukul 22.00 WIB,ust.Junaidi mengumpulkan kami untuk mengungumkan beberapa poin penting sekaligus membagikan dokumen-dokumen penting berupa ijazah,surat keterangan sehat,dll untuk dibawa ke Libya untuk pendaftaran di kampus tempat kami belajar di Libya.Setelah perkumpulan singkat itu kami segera check-in karena waktu yang semakin mepet dengan jadwal penerbangan pesawat.

Aku segera berpamitan dengan seluruh keluarga dan saudaraku yang datang,meminta doa mereka agar aku menjadi apa yang mereka harapkan dan doakan untukku,pertama dan terakhir yang ku salami pastinya dan tidak lain adalah kedua orang tuaku. lama mereka memelukku sambil meneteskan air mata hangatnya di bahuku dan pipiku…entah karena semakin campur aduk perasaan yang aku miliki sehingga tak setetes pun air mata yang ku tumpuhkan,hanya senyuman yang dapat ku berikan pada semua orang yang kusayang dengan sepenuh hati.kedua sahabatku memberikan sebuah hadiah istimewa bagiku yaitu sebuah persahabatan yang terlalu sombong untuk diacuhkan….ya hanya sahabat sejati yang selalu bersama kita dalam menegakkan sebuah kebaikan.

Masa check-in adalah masa yang menggelikan ternyata banyak terdapat masalah yaitu banyak dari kami yang kelebihan beban,sehingga mengharuskan kami untuk membongkar isi koper kami masing-masing,ini adalah pangalaman unik karena kebandelan kami melebihi kapasitas yang telah ditentukan hehehehe…suasana hiruk-pikuk antara lucu dan tegang karena waktu penerbangan yang semakin dekat.

Alhamdulillah semua itu bisa kami lewati juga akhirnya setelah mengeluarkan beberapa barang yang tidak terlalu penting bagi kami.Tanpa membuang waktu kami masuk ke dalam untuk segera menuju pesawat yang sudah dipanaskan dengan penuh senyuman yang menyembunyikan sebuah kesedihan dan kerinduan sambil melambaikan tangan kepada seluruh orang yang telah meluangkan waktunya demi menghantarkan kepergian kami yang hanya dalam tempo singkat namun tersa panjang.ternyata kami juga masih harus duduk di loby khusus penumpang menunggu panggilan operator untuk naik menuju pesawat Qatar airways yang akan membawa kami ke doha-Qatar untuk transit selama kurang lebih seharian sebelum melanjutkan perjalanan ke Libya.Saat itu,setiap dari kami sibuk menghabiskan pulsa untuk sekedar mengucapkan selamt tinggal atau sampai jumpa kepada keluarga,sanak saudara atupun teman dan mungkin si “doi”.

Tak lewat dari 15 menit kami dipersilahkan menuju pesawat,kami berjalan beriringan sambil memperkenalkan diri antara satu dan yang lain.aku mendapatkan kursi di samping jendela yang memang favoritku karena bisa memanjakan mataku melihat pemandangan di luar ya walopun hanya awn saja pada akhirnya hehehe.

Dalam pesawat aku duduk berdampingan dengan seorang teman yang sekarang ku ketahui bahwa dia adalah salah satu alumni gontor.Banyak hal-hal lucu yang terjadi di dalam pesawat,mulai dari kamar mandi hingga ngerjain pramugari yang tanpa maksud sebenarnya.Tak lama setelah pesawat stabil di atas langit pramugari mulai melakukan aksinya dengan menawarkan minuman dan kue ringan,dan lucunya karena banyak dari kami yang bahasa inggrisnya gak karuan jadi ketika pramugari datang menawarkan beberapa minuman dan kue kami bingung menjawabnya….karena pada gak tau artinya.Jadi perkataan terakhirlah yang kita sebutkan kembali untuk menjawab tawaran mereka (“tea or coffe?’’…..coffe / “coffe or tea?”……tea) dan begitu seterusnya,sampai tiba saatnya santap malam,dan kembali kami melakukan hal yang sama (“chicken or fish?”……fish / “fish or chicken?”……..chicken)sungguh menggelikan mengingatnya sekarang…..tapi saat ini kami siap naik pesawat lagi untuk berlibur di Indonesia tanpa mengulangi lagi keluguan kami (allahumma wafiqna finnajah…waj’alna minannajihin…amin).

Tak ketinggalan kamar mandi menjadi hal yang baru bagi sebagian kami,sehingga ketika selesai membuang hajat kecil tak tahu lagi harus melakukan apa karena banyaknya tombol yang menyebabkan rasa takut karena salah pencet,tapi ada juga yang memencet smua tombol bahkan memakai semua cairan dalam botol yang ada di kamar mandi hanya untuk menghilangkan rasa kebingungan dan penasaran.

Tak mengabaikan kenikmatan yang ada dalam pesawat,mayoritas kami menghabiskan lamanya waktu perjalanan (kurang lebih 18 jam) dengan menonton film yang tlah disediakan pihak penerbangan melalui monitor yang dipasang di setiap belakang kursi,bahkan salah satu diantara kita ada yang telah menonton semua film yang ada,tapi tak sedikit pula yang melewati perjalanan ini dengan istirahat.

Dan entah karena keisengan kami atau kejahilan kami,dengan penuh rasa penasaran dinatara kami ada yang memencet seluruh tombol yang ada di samping kursi,yang mana terdapat 3 tombol untuk memanggil pramugari untuk meminta bantuan,menghidupkan dan mematikan lampu,dan meminta minuman.Secara bergantian teman kami itu memencet tombol hingga datanglah pramugari untuk menanyakan tentang apa sebenarnya kemauan teman kami tersebut,tapi dasar ya karena iseng akhirnya dia hanya bengong sambil menggeleng kepala….dasar aneh.

Tanpa terasa 18 jam terlewati malam berganti siang lalu kembali malam dan tepat jam 06.00 wakyu Qatar kami tiba.seturunnya dari pesawat,kami bingung sejenak karena ga tau apa yang akan kami lakukan dan juga terpesona dengan keindahan dan kemegahan bandara internasional kebanggaan Qatar.Dengan penuh rasa tanggung jawab ketua rombongan kami (Ahmad Fihri,mahasiswa S2) mencoba bertanya sana-sini kepada para petugas karena kami dijanjikan untuk menginap di hotel sampai jadwal penerbangan selanjutnya.Setelah berputar-putar akhirnya kami dapat jawaban bahwa kita akan naik bis yang telah disiapkan di luar bandara untuk menuju hotel setelah sebelumnya menyerahkan passport kami kepada pihak penerbangan.

Setibanya kami di hotel (perlu dicatat bahwa hotel kami diganti oleh pihak penerbangan tanpa alasan yang jelas,tapi kami ga ambil pusing yang penting ada tempat untuk meghilangkan penat setelah sekian lama duduk di bangku pesawat), kami duduk-duduk di loby hotel sambil menuggu ketua rombongan dan asistennya (Abdan Lillahil Ahad)mengambil kunci kepada petugas hotel.Tak perlu menunggu lama karena kunci telah didapat dan kamar dibagikan (satu kamar 2 orang….oia perlu jadi catatan bahwa pada rombongan kami ada satu orang yang paling cantik diantara kami,so dia kamarnya sendirian loh,jangan suudzon ya),dan ternyata aku sekamar dengan sahabatku satu pondok…waduh ga bosen-bosen ya????

Setelah masuk kamar,kami rebahan sejenak,kemudian mulai menyalakan tv dan melihat-lihat keluar jendela,serta tak lupa menyoba kamar mandi hehehehe.kejadian menggelikan ketika ada diantara kami yang jahil dengan kamar mandi mewah,bahkan ada loh yang mandi tapi buth-up dijadikan kolam sedang gelas (yang fungsinya untuk sikat gigi) dialih fungsikan menjadi gayung…hehehehe…hebat kan rombongan kami???
Selepas sholat zuhur aku beserta 3 teman yang lain (Fikri Manaf,Tanzil Tanzania dan Ahmad Fakhri) memutuskan untuk jalan-jalan dan pastinya setelah makan siang (oia pake tiket lagi…katanya sih biar ga nambah…mana makanannya aneh semua lagi…jadi semua dicicipin hehehehe).

Tak disangka-sangka di tengah-tengah perjalanan,kami mengalami kejadian yang sangat mencengangkan sekaligus megerikan plus takjub….ketika kami jalan di samping jalan sambil melihat alat-alat elektronik,kami dikejutkan dengan datangnya mobil yang berkecepatan tinggi dari jauh sana yang kemudian seorang bocah cilik menyebrang dengan berlari tanpa melihat kanan-kiri,dan ci……t mobil mengerem sekeras mungkin dan bocah terpelanting semua yang dipegangnya jatuh berantakan berupa hp dll,tapi kami takjub dengan kecepatan mobil yang dashyat si bocah langsung berdiri dan memungut apa-apa yang jatuh dari dirinya dengan kemudian langsung berlari ke arah rumahnya,dan si supir yang terlihat oaring asing hanya bisa marah-marah dan membentak si bocah yang terlihat sedang membersihkan luka pada kakinya…..uh sebuah pengalaman yabg sarat makna dimana kehati-hatian sangat perlu diutamakan walau dalam sebuah ketergesaan yang amat sangat.hati kami hanya bisa merinding melihat kejadian itu,benak kami berpikir entah apa yang akan terjadi di Libya,sebuah Negara yang baru saja terbebas dari embargo……..penasaran ya????lanjutin bacanya donk.

Letih jalan-jalan kami memutuskan untuk kembali ke kamar untuk merebahkan badan dan kaki yang minta diistirahatkan,sesampainya di hotel kami tidak langsung menuju kamar karena kami tertarik ke lantai atas hotel untuk melihat pemandangan dari atas dan juga menikmati uadra sore yang sepoi (sebenarnya sih dingin hehehehe) sekaligus melihat kolam renang yang ternyata dalam semua (yah…jadi ga jadi berenang dech heheheh). kami segera menuju kamar untuk mandi sore dan siap-siap bersantap (kami tadi asarnya dah dijama’ taqdim ma zuhur,kan musafir. boleh kan??).

Selepas bersantap malam,kami bersiap-siap menuju loby hotel untuk menunggu bis yang akan membawa kami ke bandara.hanya selang beberapa menit,bis tiba dan kami segera naik dan setelah 15 menit perjalanan kami tiba di bandara,yang kemudian kami ngantri untuk ngambil passport secara bergantian disusul beranjak menuju gate yang telah ditentukan untuk melanjutkan perjalanan menuju Libya.

Kami terkagum-kagum melihat bandara Qatar sebab terkesan elegan dan bertingkat pula.kami menuju gate yang berada di lantai 2 bandara,dengan kaca yang bersih kami dapat melihat pesawat yang akan kami naiki sedang dipanaskan.sekitar setengah jam kami menunggu,kami dipersilahkan masuk menuju pesawat.alhamdulillah kali ini aku juga dapat kursi yang dekat jendela,dan duduk bersama temanku yang kesan pertama melihat dirinya adalah orang yang galak karena mukanya menyeramkan,eh tapi setelah berkenalaan kuketahui bahwa dia adalah irang yang sangat berhati lembut (Amin Husein).

Di dalam pesawat tidak banyak hal baru yang terjadi hanya hal-hal serupa yang tlah aku ceritakn di atas.kali ini perjalan terasa lebih pendek disbanding perjalan Jakarta-Qatar,mayoritas kami melewati perjalanan kali ini dengan istirahat,mungkin karena kelelahan ketika berada di Qatar yang mana tak satupun dari kami istirahat karena penasaran untuk berjalan-jalan di kota doha (sekedar pemberitahuan bahwa saat itu Qatar-Doha sedang mempersiapkan diri mereka untuk menjadi tuan rumah Asian Games,ya jadi dapat dibayangkan donk betapa semaraknya persiapan mereka,dan kami menjadi saksi hidup mereka sampai saat ini lho).

Sekitar 6-7 jam di atas pesawat,kami tiba di sebuah negri yang dijuluki negeri hijau,tepat pukul 06.30 pagi waktu Libya (19 November 2006). kesan pertama kami pasca turun dari bandara adalh sebuah keterkejutam akan suasana bandara,karena awal kami tiba kami tidak mendapatkan petugas bandara yang mengurusi masuknya orang –orang yang baru datang ke Libya plus dingin yang sangat yang membuat kami semakin merapatkan jaket,imbasnya kami harus menunggu sekitar setengah jam di depan WC tepat di bawah foto presiden Libya sambil foto-foto tentunya,dan ternyata ada yang membawa oleh-oleh dari pesawat berupa makanan yangh tadi disediakan (wah wah wah makin dashyat kejailan teman-temanku).setelah melalui smua proses kami langsung mengambil koper-koper kami,dan kemudian kami menuju ruang keluar.di luar kami telah ditunggu oleh senior-senior (yang sekarang ku ketahui bahwa mereka harus nginep di bandara untuk menjemput kami lho. wah tanks banget dech).

Tanpa membuang banyak waktu plus takut kedinginan,kami langsung menaiki bis yang telah disiapkan oleh pihak kampus untuk segera menuju kampus.sampai di kampus kami dismbut oleh mayoritas senior yang ada untuk sekedar say “welcome” dan berkenalan pastinya,ya sebelum nanti ada acara khusus untuk kami,mahasiswa baru.Tak lupa kami ucapkan terima kasih kami kepada senior kami yang paling berjasa bagi KKMI (Bos Atriadi dari Lombok) yang telah menyiapkamn berbagai masakan untuk kami yang memang lapar karena di pesawat ga ada nasi hehehehehe.oia ternyata si bos ini emang sangat perhatian loh ma KKMI,coba aja kenalan ma beliau……kalo ada KKMI adward tanpa piker panjang aku pasti milih bos yang satu ini,selain baik hati rajin menambung dan tidak sombong,ternyata dia punya naluri kebapakan loh…ya dimaklumin juga karena umurnya bos kita ini herhehehehe tua banget,udah seharusnya nilkah eh masih jomblo. ok, kita lanjut…

Setelah menyantap masakan si bos, kita langsung menuju kamar-kamar yang telah disediakan oleh para pengurus organisasi mahasiswa Indonesia (KKMI-Kestuan Keluarga Mahasiswa Indonesia)untuk bersantai ria menunggu datangnya waktu zuhur,eh tak disangka ternyata ada panggilan untuk cek darah,ya udah langsung aja kami menuju Iyadah yang berupa klinik kampus.Dan dapat diperkirakan setelahnya kita terlelap dalam lautan keletihan dan mengarunginya dengan perahu kegembiraan karena tlah smpai di tempat tujuan dengan selamat.

Malam harinya kami disuguhkan berbagai acara dari KKMI, dimulai dengan ta’aruf atau perkenalan yang ditandai dengan pemberian co-card plus formulir dari KBRI dan KKMI oleh ketua panitia (Munawir Pasaribu).Keesokan paginya kami menjalani tes lisan untuk seleksi masuk kuliah,yang diikuti oleh tes tulisan berupa ta’bir pada keeokan harinya.Setipa malam kami tetap mengikuti acara yang diselenggarakan oleh panitia berupa seminar tentang Libya, KKMI, Bem Kuliah (Muktamat Atthulaby), dll.

Alahamdulillah banyak pelajaran yang kita dapat dari sekian banyak rangkaian acara yang sudah disusun dengan baik oleh panitia,apalagi seluruh acara tadi ditutup oleh malam pentas seni yang menyuguhkan penampilan mahasiswa lama dengan nasyid dan lawakannya plus aksi dari mahasiswa baru dengan teater, puisi, dan nyanyiannya, ditambah dengan hadiah yang berhamburan untuk mahasiswa baru loh. seru banget. Pengunguman pun keluar, dan ternyata dari total angkatan kami yang berjumlah 33 orang (tadinya 35, karena 2 orang ikut jenjang S2) yang masuk kuliah hanya 6 orang, sungguh sebuah kegagalan besar, tetapi banyak yang bilang ini dikarenakan terlambatnya kita tiba di Libya sehingga kursi kuliah udah amat sangat penuh, karena buktinya angkatan berikutnya banyak yang diterima di kuliah (hampir setengah loh, makanya datengnya buruan ya). tapi semua dari kami tetap menerima dengan lapang dada,walaupun pada akhirnya teman kami ada yang pulang karena satu alas an kuat yang sangat masuk akal.

Seminggu berselang, kami dapat kamar untuk tempat tinggal (setelah sebelumnya kami tinggal di imaroh/asrama transit),dan aku dapat kamar 31 imaroh 208 (perlu diketahui bahwa semua angkatan kami tinggal di imaroh 208,yang merupakan imaroh baru) bersama kawan dari Bhangladesh dan Somalia.Setelah membereskan semua isi koper ke dalam lemari,kami membersihkan kamar sebentar dan langsung tewas di atas kasur empuk berselimutkan selimut tebal untuk menhangatkan diri kami dari dinginnya cuaca Libya (yak arena musim dingin).

Beriring dengan berjalannya waktu,kami mendapatkan banyak hal baru di Libya,yang sedikit mengurangi kerinduan dengan keluarga karena seluruh mahasiswa Indonesia saling menyuport dan member semangat serta menasehati dalam kebaikan pastinya. wah dijamin enak dech.

Welcome To Libya My New Friends
Selamat Datang dalam nuansa Kebersamaan dalam Kekeluargaan di KKMI Tripoli-Libya
Tripoli,21 September 2008

0 comments:

Posting Komentar