Evaluasi Caturwulan II KKMI

18 Apr 2010

Mengevaluasi setiap langkah yang telah ditempuh merupakan prasyarat untuk bisa maju. Begitu pula dalam berorganisasi, evaluasi merupakan suatu yang sangat urgen dalam rangka membuat organisasi itu bisa eksis, menjadi lebih baik dan tidak melenceng dari tujuan semula. mengetahui apa saja hasil yang telah dicapai serta apa saja kelemahan dan kekurangan yang timbul ditengah jalan merupakan cara dalam mencapai tujuan tersebut.

Hari Sabtu, 17 April 2010 kemarin, KKMI melalui Majlis Permusyawaratan Anggota (MPA)-nya telah melakukan sidang evaluasi keduanya untuk periode 2009-2010 yang diadakan di gedung Nadi Karate, komplek Kulliyah Dakwah Islamiyah Tripoli. Acara yang bertemakan “Sidang Evaluasi Caturwulan II DPI dan LAZIS KKMI 2009/2010” itu dibuka dengan ketokan palu pertama oleh pimpinan pertama sidang, Kusworo Nursidik sekitar pukul 09.30 waktu setempat.

meski jumlah anggota yang hadir kurang seperti yang diharapkan, namun acara ini tetap dilaksakanan sebaik dan sefesien mungkin.Di hadapan pengurus MPA dan para anggota KKMI, evaluasi dilakukan dengan melaporan kinerja Dewan Pengurus Inti (DPI) KKMI yang dibacakan oleh presiden KKMI, Citrawan K.D. Laporan ini berisi tentang semua hasil dari program kerja yang telah diusahakan dan dicapai oleh para pengurus di DPI KKMI selama caturiwulan kedua ini.

Selesai pembacaan laporan DPI oleh Presiden KKMI, laporan berikutnya dilakukan oleh Lajnah Zakat, Infaq dan Sedekah (LAZIS) KKMI dan laporannya dibacakan oleh Maikel Arnes untuk kemudian diikuti dengan termin evaluasi berupa pertanyaan, kritik serta saran dari MPA maupun anggota atas kebijakan serta kinerja yang telah dicapai oleh kedua badan di KKMI ini.

Beberapa masalah yang menjadi sorotan antara lain seperti soal laporan keuangan yang terlihat sedikit ada masalah akibat adanya beberapa kesalahan teknis dalam penulisannya, hubungan KKMI dengan masyarakat luar serta organisasi-organisasi lain termasuk dengan PPI dunia, perkembangan dakwah serta peran KKMI dalam hal pendidikan di masyarakat luas, serta peran dan exsistensi badan LAZIS ke depan yang terlihat memerlukan perombakan tidak hanya secara structural namun juga dari segi lembaga yang memayunginya agar bisa lebih fungsional.

Selesai termin kedua tersebut, pada sekitar pukul 14.00 sidang ditutup dengan pembacaan hamdalah dan doa kafaratul majlis bersama yang kemudian disusul dengan ketukan palu tiga kali oleh Irham Hudaya sebagai pimpinan terakhir pada sidang evaluasi kedua ini.(aad)

0 comments:

Posting Komentar