M.A.T.I

13 Apr 2010


mukaddimah

Gundukan tanah dan patok-patok berjejeran di sepetak tanah pinggir desaku
sepi sunyi bersela pohon dan semak kuning oleh kemarau
di bawah tanah itu ada yang tertawa dan menjerit sakit, katanya
entah. Ku hanya ingin mampir dan menyapa mereka saja.
-------------------------------------


salam

Assalam alaekum ya ahlad deyar menal mukminin wal muslimin
Apa kabar kalian saudaraku? Sehatkah? Atau ada yang sakit?
Bagaimana rumah baru kalian ini? Semoga nyaman
maaf, aku jarang mampir ke sini.
Bahkan aku ingat sudah beberapa tahun ini aku tidak pernah menyapa
kalian juga pasti sudah tahu kesibukanku
Yah, mirip dengan kalian saat masih pergi ke surau kita yang kini megah tak bernyawa
atau saat kalian masih berpeluh semangat dengan dunia yang kini di perebutkan anak cucu
ah, sekali lagi maaf.
Bukan maksudku menyinggung perasaan kalian
tapi memang seperti itulah dunia kita
dan skarang aku ingin melupakannya sementara
sebelum kita benar-benar bertetangga dan menjadi keluarga
------------------------------


doa mati

Melangkah diikuti jejak-jejak berkecipak
mengiringi matahari meringsut merah menggugah.
lalu, mengusap patok-patok yang tertutup tanah
bersihkan tanda sejenak merasa
tundukkan kepala pejamkan mata
bismillah tengadahkan tangan allahumma:
allahumma ampuni aku yang celaka
allahumma ampuni kami yang sengsara
allahumma ampuni dia yang ku cinta
allahumma ampuni mereka yang menyiksa
allahumma ampun untuk semua
allahumma menutup doa kabulkanlah
terisak, bersihkan lagi tanda sejenak merasa
mengusap patok yang kembali tertutup tanah
lalu, memandang senja yang mulai kelam
dikuti kecipak jejak pulang
By: aad iben

0 comments:

Posting Komentar